Thursday, February 13, 2020

Perbedaan orang muslim dan kafir dialam Barzakh



Alam kubur adalah alam perantara yang menjadi ruang tunggu kita menuju hari akhir, alam kubur juga sering disebut dengan alam Barzakh. barzakh secara bahasa juga berarti batas, dinding atau jarak antara dua hal yang menghalangi keduanya bertemu secara langsung.

Barzakh yang dimaksud adalah batas dan pemisah antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat, atau alam yang dimulai setelah kematian dan berakhir begitu tiba hari kiamat, ini berarti selain alam dunia dan alam akhirat ada alam ketiga yang disebut alam barzakh, yaitu tempat ruh manusia bersemayam disana sesudah kematian hingga datang hari kiamat.

Inilah yang disebut Allah S.W.T dalam surat Al-Mukminun “Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu, hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka : ya Tuhanku, kembalikanlahaku kedunia berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja, dan dihadapan mereka, dan dihadapan mereka ada dinding barzakh sampai hari mereka dibangkitkan” (QS. Al-Mu’minun : 99-100).

Ketika mata kita hanya tertuju pada jasad yang telah kaku, dingin dan mengucap, dibalik itu semua roh dari jasad itu sedang mengadakan suatu perjalanan yang tidak pernah diimpikan sebelumnya, suatu perjalanan yang menembus langit demi langit untuk bertemu dengan pemilik dan penciptanya. Jika itu milik seorang mukin, namun jika roh itu milik selainnya, maka perjalanan itu bahkan tidak akan menembus langit pertama, perjalanan itu sudah tentu perjalanan itu akan dilakukan oleh semua anak adam baik kaum pria ataupun wanita, lalu setiap ruh akan kembali kepada jasadnya dialam kubur untuk bersiap-siap mendapatkan ujian atau pertanyaan dari dua malaikat, yaitu munkar dan nakir tentang perkara-perkara agama.

Perjalanan yang sangat dahsyat ini dituturkan  sahabat mulia Bara’ Bin Azib bahwa ketika seorang mukmin meninggal, maka turunlah malaikat denan wajah putih bersinar dengan membawa kain kafan dari surga, kemudian datanglah malaikat maut seraya berkata “wahai ruh yang baik, keluarlah kamu menuju ampunan Allah dan ridhonya” maka ruh itupun keluar dari jasadnya sebagaimana menetesnya air dari mulut cerek, kemudian diletakkan diatas kain kafan dari surga yang menyebarkan bau harum minyak kasturi, para malaikan membawanya naik kelangit, dan setiap mereka melewati seorang malaikat, malaikat tersebut bertanya, ruh siapa yang menyebarkan bau harum ini, para malaikat yang membawanya menjawab, ini adalah ruhh funa bin fulan yang menyebutkan nama panggilan dari ruh tersebut.

Sesampainya dilangit ketujuh mereka berhenti, kemudian Allah Azza wajallah berfirman “ catatlah buku catatan amal hambaku di Illiyin, Illiyin merupkan catatan amal seorang mukmin seperti yang termaksud dalam surah Al-mutaffifin “Tahukan kamu apakah Illiyin itu? Yaitu kitabyang bertulis yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan kepada Allah” (QS. Al-mutaffifin : 19-21).

Kemudian begitu dikembalikan kebumi dan dikembalikan kedalam jasadnya, dan datanglah dua malaikat seraya bertanya kepadanya, siapa tuhanmu ? iya menjawab, Tuhanku Allah, keduanya bertanya lagi, Apa agamamu? Iya menjawab, agamaku islam,keduanya bertanya lagi, siapakah laki-laki yang telah diuts ditengah-tengah kamu? Iya menjawab, iya adalah Rasululullah S.A.W, keduanya bertanya, apa saja yang  telah kamu lakukan? Iya menjawab, aku membaca kitab Allah, aku mengimaninya serta aku membenarkanya. Seorang mukmin berhasil menjawab pertanyaan dengan sukses, selanjutnya dihamparkan kepadanya permadani dari surga, dipakaikan baju dari surga dan dibukakan baginya salah satu pintu surga, maka terciumlah bau harum surga serta diluaskan kuburannya sejauh mata memandang.

Begitulah perjalanan ruh orang-orang mukmin sebagaimana diceritakan dalam hadits Bara’ Bin Azib kondisi orang kafir berbeda 180 derajat dengan orang mukmin, ketika orang yang durhaka tersebut meninggal, turunlah kepadanya malaikat yang kasar lagi keras dengan wajah hitam pekat, dan membawa kain kafan yang kasar dari neraka, kemudian datanglah malaikat maut berkata kepadanya, wahai ruh yang buruk keluarlah menuju keburukan dan kebencian Allah, malaikat maut itu memaksa ruh tersebut untuk berpisah dengan jasadnya dan mencabutnya dengan kasar,lalu semua malaikat yang berada diantara langit dan bumi megnutuknya, dan begitupula semua malaikat yang ada dilangit.



Ditutuplah pintu-pintu, dan setiap malaikat penjaga pintu memohon kepada Allah agar ruh tersebut tidak dilewatkan dihadapan Allah. Lalu malaikat yang bersamanya tidak membiarkannya sedikitpun ditangan malaikat maut, mereka segera mengambilnya dan meletakkannya disebuah kain kasar,lalu keluarlah dari ruh tersebut aroma seperti aroma bangkai yang paling busuk yang ada dibumi, lalu merekapun naik membawa ruh tersebut, tidaklah mereka melewati sekelompok malaikat melainkan mereka bertanya, ruh siapakah yang busuk ini? Mereka menjawab, ini adalah ruh fulan bin fulan, mereka menyebutkan sejelek-jeleknya panggilannya didunia, hingga sampailah mereka kelangit dunia, lalu mereka meminta dibukakan tetapi tidak dibukakan untuknya, setelah itu ruh tersebut dilemparkan kebumi hingga menimpa jasadnya, Rasulullah S.A.W mengibarakan kondisi tersebut seperti yang terdapat dalam surah Al-Hajj “ dan barang siapa yang mempersekutukan dengan Allah maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu ia disambar oleh burung atau diterbangkan angit ketempat jauh” (QS. Al-Hajj :31).

Maka datanglah dua malaikat seraya membentak dan menydutkan seraya bertanya kepadanya, siapa rabmu? Ruh yang durhaka itu hanya bisa menjawab, haa..haa.. aku tidak tau, kedua malaikat bertanya lagi apa agamamu ? ia menjawab haaa..haaa.. aku tidak tau, keduanya bertanya, bagaimana pendapatmu tentang laki-laki yang diutus ditengah-tengah kamu? Ia pun tidak ingat sama sekali namanya dan tidak mengetahuinya, lalu dihamparkan baginya permadani dari neraka dan dibukakan baginya pintu neraka sehingga ia merasakan panas hembusan api neraka dan angin panasnya, kemudian kuburannya menghimpitnya hingga tubuhnya hancur berantakan. Allah pun mengulang-ulang kejadian tersebut setelah hancur dikembalikan lagi, setelah hancur dikembalikan lagi, sehingga orang yang durhakan itu berkaata, wahai tuhanku, janganlah engkau melaksanakan kiamat.


Thursday, February 6, 2020

Jangan Khawatir Tentang Rezeki


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu


Manusia diakhir zaman manusia telah mempersibukkan dirinya dengan kehidupan dunia hingga meninggalkan urusan akhirat, terutama masalah rezeki dengan alasan untuk mencari makan, padahal Allah adalah maha pemberi rezeki, kita tidak boleh khawatir, percaya pada Allah dengan iman kita, karena orang yang beriman hatinya akan terasa aman dan terasa tentram jika yakin bahwa Allah adalah maha pemberi rezeki.

Mengapa kita harus merasa khawatir, gundah dan was-was, jika kita merasakan hal demikian itu berarti kita tidak yakin bahwa Allah adalah pemberi rezeki, kenapa kita harus khawatir sampai mengambil sesuatu yang Allah benci dan larang demi mendapatkan sesuap nasi dengan dalih ihtiar, padahal Allah lah yang memberi rezeki bukanlah pekerjaan.

Orang yang yakin bahwa Allah adalah yang memberi rezeki dia akan merasa nyaman, tapi apa bila kita merasa ragu tentang apa yang akan dapat makanan esok hari, itu berarti kita telah beerprasangka buruk kepada Allah dzat pemberi rezeki, karena tidak akan mati seseorang sebelum rezeki didunia ini habis ia makan.



Terkadang kita ragu, mampukah kita memberi makan apa bila sudah menikah, Allah berfirman "allah yang akan mempercukupkan kebutuhan mereka", asalkan laksanakan perintah Allah dan jangan khawatir, karena sebagian besar dari kita hanya memandang besarnya hasil dari pekerjaan tanpa memperhatikan halal haramnya, keraguan kita adalah dikala kita disarankan untuk meninggalkan pekerjaan yang tidak baik tapi berpenghasilan besar, kita selalu berkata, kalau tidak begini saya mau makan apa, disitulah letak keraguan kita terhadap Allah.

apabila kita meninggalkan sesuatu pekerjaan yang tidak baik karena Allah, Insyaallah Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik, tanamkan keyakinan kepada Allah bahwa Allah adalah maha pemberi rezeki