Alam kubur adalah alam
perantara yang menjadi ruang tunggu kita menuju hari akhir, alam kubur juga
sering disebut dengan alam Barzakh. barzakh secara bahasa juga berarti batas,
dinding atau jarak antara dua hal yang menghalangi keduanya bertemu secara langsung.
Barzakh yang dimaksud
adalah batas dan pemisah antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat, atau
alam yang dimulai setelah kematian dan berakhir begitu tiba hari kiamat, ini
berarti selain alam dunia dan alam akhirat ada alam ketiga yang disebut alam
barzakh, yaitu tempat ruh manusia bersemayam disana sesudah kematian hingga
datang hari kiamat.
Inilah yang disebut
Allah S.W.T dalam surat Al-Mukminun “Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu,
hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka : ya Tuhanku,
kembalikanlahaku kedunia berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku
tinggalkan. Sekali-kali tidak sesungguhnya itu adalah perkataan yang
diucapkannya saja, dan dihadapan mereka, dan dihadapan mereka ada dinding
barzakh sampai hari mereka dibangkitkan” (QS. Al-Mu’minun : 99-100).
Ketika mata kita hanya
tertuju pada jasad yang telah kaku, dingin dan mengucap, dibalik itu semua roh
dari jasad itu sedang mengadakan suatu perjalanan yang tidak pernah diimpikan
sebelumnya, suatu perjalanan yang menembus langit demi langit untuk bertemu
dengan pemilik dan penciptanya. Jika itu milik seorang mukin, namun jika roh
itu milik selainnya, maka perjalanan itu bahkan tidak akan menembus langit pertama,
perjalanan itu sudah tentu perjalanan itu akan dilakukan oleh semua anak adam
baik kaum pria ataupun wanita, lalu setiap ruh akan kembali kepada jasadnya
dialam kubur untuk bersiap-siap mendapatkan ujian atau pertanyaan dari dua
malaikat, yaitu munkar dan nakir tentang perkara-perkara agama.
Perjalanan yang sangat
dahsyat ini dituturkan sahabat mulia Bara’
Bin Azib bahwa ketika seorang mukmin meninggal, maka turunlah malaikat denan
wajah putih bersinar dengan membawa kain kafan dari surga, kemudian datanglah
malaikat maut seraya berkata “wahai ruh yang baik, keluarlah kamu menuju
ampunan Allah dan ridhonya” maka ruh itupun keluar dari jasadnya sebagaimana
menetesnya air dari mulut cerek, kemudian diletakkan diatas kain kafan dari
surga yang menyebarkan bau harum minyak kasturi, para malaikan membawanya naik
kelangit, dan setiap mereka melewati seorang malaikat, malaikat tersebut
bertanya, ruh siapa yang menyebarkan bau harum ini, para malaikat yang
membawanya menjawab, ini adalah ruhh funa bin fulan yang menyebutkan nama
panggilan dari ruh tersebut.
Sesampainya dilangit
ketujuh mereka berhenti, kemudian Allah Azza wajallah berfirman “ catatlah buku
catatan amal hambaku di Illiyin, Illiyin merupkan catatan amal seorang mukmin
seperti yang termaksud dalam surah Al-mutaffifin “Tahukan kamu apakah Illiyin
itu? Yaitu kitabyang bertulis yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang
didekatkan kepada Allah” (QS. Al-mutaffifin : 19-21).
Kemudian begitu
dikembalikan kebumi dan dikembalikan kedalam jasadnya, dan datanglah dua
malaikat seraya bertanya kepadanya, siapa tuhanmu ? iya menjawab, Tuhanku
Allah, keduanya bertanya lagi, Apa agamamu? Iya menjawab, agamaku
islam,keduanya bertanya lagi, siapakah laki-laki yang telah diuts
ditengah-tengah kamu? Iya menjawab, iya adalah Rasululullah S.A.W, keduanya
bertanya, apa saja yang telah kamu
lakukan? Iya menjawab, aku membaca kitab Allah, aku mengimaninya serta aku
membenarkanya. Seorang mukmin berhasil menjawab pertanyaan dengan sukses,
selanjutnya dihamparkan kepadanya permadani dari surga, dipakaikan baju dari
surga dan dibukakan baginya salah satu pintu surga, maka terciumlah bau harum
surga serta diluaskan kuburannya sejauh mata memandang.
Begitulah perjalanan
ruh orang-orang mukmin sebagaimana diceritakan dalam hadits Bara’ Bin Azib
kondisi orang kafir berbeda 180 derajat dengan orang mukmin, ketika orang yang
durhaka tersebut meninggal, turunlah kepadanya malaikat yang kasar lagi keras
dengan wajah hitam pekat, dan membawa kain kafan yang kasar dari neraka,
kemudian datanglah malaikat maut berkata kepadanya, wahai ruh yang buruk
keluarlah menuju keburukan dan kebencian Allah, malaikat maut itu memaksa ruh
tersebut untuk berpisah dengan jasadnya dan mencabutnya dengan kasar,lalu semua
malaikat yang berada diantara langit dan bumi megnutuknya, dan begitupula semua
malaikat yang ada dilangit.
Ditutuplah pintu-pintu,
dan setiap malaikat penjaga pintu memohon kepada Allah agar ruh tersebut tidak
dilewatkan dihadapan Allah. Lalu malaikat yang bersamanya tidak membiarkannya sedikitpun
ditangan malaikat maut, mereka segera mengambilnya dan meletakkannya disebuah
kain kasar,lalu keluarlah dari ruh tersebut aroma seperti aroma bangkai yang
paling busuk yang ada dibumi, lalu merekapun naik membawa ruh tersebut,
tidaklah mereka melewati sekelompok malaikat melainkan mereka bertanya, ruh
siapakah yang busuk ini? Mereka menjawab, ini adalah ruh fulan bin fulan,
mereka menyebutkan sejelek-jeleknya panggilannya didunia, hingga sampailah
mereka kelangit dunia, lalu mereka meminta dibukakan tetapi tidak dibukakan
untuknya, setelah itu ruh tersebut dilemparkan kebumi hingga menimpa jasadnya,
Rasulullah S.A.W mengibarakan kondisi tersebut seperti yang terdapat dalam
surah Al-Hajj “ dan barang siapa yang mempersekutukan dengan Allah maka adalah
ia seolah-olah jatuh dari langit lalu ia disambar oleh burung atau diterbangkan
angit ketempat jauh” (QS. Al-Hajj :31).
Maka datanglah dua
malaikat seraya membentak dan menydutkan seraya bertanya kepadanya, siapa
rabmu? Ruh yang durhaka itu hanya bisa menjawab, haa..haa.. aku tidak tau,
kedua malaikat bertanya lagi apa agamamu ? ia menjawab haaa..haaa.. aku tidak
tau, keduanya bertanya, bagaimana pendapatmu tentang laki-laki yang diutus
ditengah-tengah kamu? Ia pun tidak ingat sama sekali namanya dan tidak
mengetahuinya, lalu dihamparkan baginya permadani dari neraka dan dibukakan
baginya pintu neraka sehingga ia merasakan panas hembusan api neraka dan angin
panasnya, kemudian kuburannya menghimpitnya hingga tubuhnya hancur berantakan.
Allah pun mengulang-ulang kejadian tersebut setelah hancur dikembalikan lagi,
setelah hancur dikembalikan lagi, sehingga orang yang durhakan itu berkaata,
wahai tuhanku, janganlah engkau melaksanakan kiamat.